Sehat dan Sakitnya Bahasa
Oleh: Wahyudi NIM 09709251010
Apakah hakikat bahasa?
Bahasa adalah perwakilan isi hati, perwakilan jiwa, perwakilan fikiran. Bahasa adalah alat komunikasi. Bahasa adalah media kebangkitan. Bahasa adalah media perubahan. Bahasa adalah satu dari tanda-tanda kebesaran Tuhan. Bahasa apapun pasti memiliki kaidah atau aturan.
Manusia yang sakit atau bahasa yang sakit?
Berawal dari manusia yang sakit maka sakitlah bahasa
Kapan manusia menyakiti bahasa?
Saat mereka tidak menempatkan bahasa pada fungsinya. Sebaik-baik dan semulia-mulia bahasa adalah bahasa arab. Karena dia bahasa penduduk surga, bahasa kalam Tuhanku, bahasa manusia paling utama Nabi saw, bahasa yang sangat tinggi kaidah dan nilai sastranya. Tapi saat perhatian dunia lebih berorientasi pada bahasa dari negara yang paling banyak menjajah, yaitu bahasa Inggris. Itulah saat manusia menyakiti bahasa.
Kapan manusia menyakiti bahasa?
Saat mereka tidak lagi disiplin dengan kaidah dan aturan kebahasaan. Saat subyek, prediket dan obyek menjadi tidak menjadi penting posisinya. Saat vokal tidak lagi diucapkan dengan jelas. Saat kemurnian satu bahasa telah bercampur baur dengan bahasa asing. Maka dalam kondisi seperti inilah bahasa juga menjadi sakit karena di sakiti oleh manusia.
Kapan manusia menyakiti bahasa?
Saat bahasa yang seharusnya digunakan untuk mendekat pada pencipta bahasa yaitu Allah SWT. Ternyata malah digunakan untuk mwngumbar syahwat duniawi. Wanita menyanyi untuk mengumbar syahwat lelaki, bahasa digunakan untuk menipu, menjilat, berdusta, bernegosiasi murahan untuk mengkorup harta rakyat, berargumen dengan argumen-argumen pesanan yang ujung-ujungnya kepentingan. Saat seperti inilah manusia telah mneyakiti bahasa. Saat itulah bahasa sakit
Sakitnya Bahasa
Saat manusia menyakitinya. Yaitu saat bahasa arab dicampakkan, saat kaidah bahasa tak lagi terjaga dan saat bahasa digunakan untuk melampiaskan nafsu duniawi.
Sehatnya bahasa
Saat bahasa terbaik dimuliakan, dikaji, aturan bahasa dijaga dan manusia menggunkannya untuk mendekatkan pada Pencipta bahasa. Karena bahasa adalah satu dari banyak tanda-tanda kekuasaannya.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.(ar-Rum: 22)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (ar-Ra’d: 37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar