Jumat, 26 Maret 2010

TAFSIR SURAH AL BAQARAH AYAT 8
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian ," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah: 8)

Ayat ini merupakan ayat pertama dalam surah al Baqarah yang menjelaskan kareakter orang –orang munafik. Setelah sebelumnya menjelaskan tentang sifat-sifat orang yang beriman dan disusul dengan sifat dan karekater orang-orang kafir. Imam asy Syaukani menegaskan bahwa orang-orang munafik tidak dapat digolongkan dalam kelompok orang-orang yang beriman ataupun orang kafir. Hal ini karena orang-orang munafik secara penampakan seakan-akan seperti orang beriman akan tetapi apa yang tersembunyi dihati mereka bagaikan oaring kafir. (lihat fathul qadir)
Imam thabari dalam kitab tafsirnya menyatakan:
وأجمعَ جميع أهل التأويل على أنّ هذه الآية نزلت في قوم من أهلِ النِّفاق، وأن هذه الصِّفة صِفتُهم.
Telah menjadi kesepakatan semua ahli takwil (tafsir) bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ahlu an nifaq dan bahwasanya sifat sifat (yang dijelaskan pada ayat-ayat selanjutanya) adalah mengenai sifat mereka. (lihat tasir at Thabari)
Ibnu ‘Abbas ra juga menyatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang munafik dari kalangan ‘aus dan khajraj (dua suku di Madinah) dan siapa saja yang diatas urusan mereka. Maksudnya orang-oarang Yahudi yang tinggal di Madinah yaitu bani Qainuqa’, bani nadhir dan bani quraidzah.
Imam Ibnu katsir menjelaskan tentang definisi nifaq.
النفاق: هو إظهار الخير وإسرار الشر
An-nifaq adalah menampakan kebaikan dan merahasiakan keburukan
Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa nifaq terbagi menjadi dua yaitu nifaq dalam konteks keimanan (I’tiqadi) dan dalam konteks amal perbuatan. Nifaq dalam konteks ini adalah dalam konteks keimanan. Hal ini diperkuat dalam banyak ayat. Antara lain Allah berfirman:
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ [المنافقون: 1]
Artinya: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah".(QS. Al Munafiqun: 1)

Pernyataan diatas hanya diucapkan pada saat mereka dihadapan Rasul, tapi apa yang ada dihati mereka sebaliknya. Kedustaan mereka ini Allah tegaskan dengan firmannya:
وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Artinya: dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (QS. Al Munafiqun: 1)

Persis dengan pengingkaran Allah saat mereka mngatakan “kami beriman kepada Allah dan hari Akhir’ Allah SWT langsung menampik dengan firmannya:
وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Artinya: pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah: 8)

Mereka tidak hanya mendustai Allah dan rsul-Nya yang mereka tapi juga orang-orang yang beriman, Allah berfirman:
وَإِذَا لَقُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ قَالُواْ آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُواْ إِنَّا مَعَكْمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Artinya: Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka , mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." (QS. Al Baqarah: 14)

Demikianlah nifaq I’tiqadi yang dilakukan orang-orang munafik. Oleh karena itu wajar bila Allah akan menyiksa mereka dengan menempatkan mereka dikerak neraka jahannam. Allah berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا } [النساء: 145]
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. An Nisa: 145). Wallhu ‘alam bishawab
Yogyakarta, 27 Maret 2010
Abu Syamil Ramadhan (081251188553)




2 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamualaikum
terima kasih banyak ustad atas penjelasannya
ustad, penegaken khilafahkan adalah upaya untuk mejalankan syariat islam secara kaffah dan bentuk imflikasi terhadap keimanan kita kepada Allah
terus apakah orang yang tidak ikut dalam memperjuangkan itu juga bisa dikategorikan sebagai oarang yang ada dalam ayat tersebut, terima kasih atas jawabanya ustad
mohon doanya juga biar menjadi muslim yang kokoh akan perjuangan dakwah ini
amin

Pengelola mengatakan...

konteks ayat ini adalah untuk orang yang munafik secara keyakinan i'tiqadi. adapun orang yang tidak mau berjuang untuk menegakan khilafah. maka tentu banyak faktor dan alasan tidak bisa dipastikan bahwa mereka berbuat nifaq. yang pasti adalah bagai orang yang mampu dan tau akan wajibnya penegakan khilafah tapi mereka tidak berjuang untuknya maka di mendapat dosa besar sebagaimana hadist yang diriwayatkan Imam Muslim waman maata wa laisa fi 'unuqihi baiatun maata mitatan jahiliyyatan (barang siapa yang meninggal tanpa ada biat khalifah dipundaknya maka dia mati dalam kondisi mati jahiliyah). wallahu 'alam