Senin, 25 Juli 2011

MENGAPA HARUS BERSEMANGAT BELAJAR BAHASA ARAB?



Ada banyak alasan mengapa harus bersemangat belajar bahasa arab. Menurut saya, ada empat alasan penting mengapa kita harus bersemangat mempelajarinya, yaitu: bahasa arab adalah bahasa al qur’an yang hukumnya wajib untuk dipelajari, bahasa arab adalah bahasa kebangkitan, bahasa arab adalah bahasa resmi daulah Islam yang akan segera tegak, dan bahasa arab adalah bahasa penduduk surga.

Bahasa al qur’an yang Wajib Dipelajari

Mengenai bahasa al qur’an, Allah menegaskannya sendiri dalam banyak ayat didalam al qur’an, diantaranya:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya telah kami turunkan al qur’an dalam bahasa arab, agar kalian berpikir (QS. Yusuf [12]: 2)

Tidak ada satu katapun dalam al qur’an kecuali dalam bahasa arab. Kalaupun terdapat kata yang asalnya bukan bahasa arab maka bangsa arab telah menyerapnya dalam bahasa mereka, proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa arab inilah yang disebut mu’arrabah. (al manar fi ‘ulumil qur’an.hal……..)

Mengapa Allah menurunkan al qur’an dengan bahasa arab? Imam Ibnu Katsir, saat menjelaskan ayat di atas Beliau menyatakan:

وذلك لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس؛ فلهذا أنزلَ أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل…

Yang demikian itu karena bahasa arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas, dan paling banyak pengaruhnya bagi jiwa. Oleh karena itulah maka Allah menurunkan kitab yang paling mulia ini dengan bahasa yang paling mulia juga,bagi Nabi yang juga paling mulia…(Tasir al-qur’ani al-‘adhim. 4/365)

Mengenai hokum mempelajari bahasa arab, para ulama telah tegaskan bahwa hukumnya wajib. Alasannya, karena al qur’an menggunakan bahasa arab, sementara memahami al qur’an hukumnya wajib, maka mempelajari bahasa arab hukumnya juga wajib. Sebagaimana pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (w. 728 H/1328 M), Beliau menyatakan:

فإن نفس اللغة العربية من الدين ومعرفتها فرض واجب فإن فهم الكتاب والسنة فرض ولا يفهم إلا بفهم اللغة العربية وما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب…

Bahasa arab adalah bagian dari agama (Islam), hukum mempelajarinya fadhu yang wajib, karena memahami al qur’an dan as sunnah hukumnya fardhu. Sementara, al qur’an dan as sunnah tidak mungkin dipahami (dengan baik,penj) kecuali dengan memahami bahasa arab. Sebagaimana kaidah: ”tidak sempurna suatu kewajiban, kecuali dengan suatu hal, maka hal tersebut hukumnya juga wajib”… (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iqtidhau ash shirathil mustaqiim mukhalafatu ashhabil jahiim hal. 207)

Bahkan, Imam Syafi’i rahimahullahu ta’ala. menyatakan bahwa mempelajari bahasa arab hukumnya wajib bagi seluruh umat. Beliau menyatakan:

ويكون على الناس كافة أن يتعلموا لسانه

Dan wajib atas manusia seluruhnya agar mempelajari bahasa nabi saw (yaitu bahasa arab) (Imam asy-Syafi’i dalam ar-risalah. Hal.45)

Lebih jauh amir Hizbut Tahrir ke-3 Syaikh ‘Atho Abu Rusythoh menyatakan siapa saja yang ingin lurus akidahnya dan faqih fiddin maka hendaklah ia mendalami bahasa arab dan menjadi faqih dalam bahasa arab tersebut. (Syaikh Atho’ Abu Rusythoh dalam at taisiru fi ushuli tafsiir hal. 22)

Saking pentingnya bahasa arab ini, khalifah kedua ‘Umar Ibnu Khaththab telah berkirim surat kepada Wali Abu Musa al Asy’ari yang isinya:

تفقهوا في السنة وتفقهوا في العربية وأعربوا القرآن فإنه عربي

‘Hendaklah kalian benar-benar memahami As-Sunnah. Hendaklah kalian benar-benar memahami bahasa Arab dan pahamilah Al-Qur‘an itu dalam bahasa Arab, karena sesungguhnya Al-Qur‘an itu menggunakan bahasa Arab.’ (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iqtidhau ash shirathil mustaqiim mukhalafatu ashhabil jahiim hal. 207)

Dalam hadist lain, Umar Ibnul Khaththab, menyatakan:

تعلموا العربية فإنها من دينكم وتعلموا الفرائض فإنها من دينكم

Pelajarilah oleh kalian bahasa arab, karena ia bagian dari agama kalian dan pelajarilah ilmu waris karena ia bagian dari agama kalian (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iqtidhau ash shirathil mustaqiim mukhalafatu ashhabil jahiim hal. 207)

Bahasa Kebangkitan

Peradaan Islam telah Berjaya selama lebih dari 13 abad. Sejarah menjadi bukti yang tak terbantahkan bahwa belum pernah ada peradaban yang sedemikian maju selain peradaban yang telah dibangun oleh Rasulullah dan para sahabat. Peradaban ini telah memberikan kesejahteraan disegala bidang. Ilmu-ilmu agama berkembang dengan sangat pesat, para mujtahidin lahir pada masa itu. Selain itu ilmu-ilmu sains berkembanga dengan sangat pesat. Buku-buku kedokteran, matematika, fisika, astronomi, dsb ditulis dalam bahasa arab. Wajar jika ilmuwan-ilmuwan barat harus belajar bahasa arab untuk mengusai ilmu-ilmu sains dari dunia Islam ini. Namun, seiringan dengan melemahnya pemahaman umat Islam terhadap agamanya sendiri dengan kelemahan yang sangat kronis. Dan kelemahan pemahaman ini berlanjutnya lemahnya penerapan Islam dengan mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat seperti demokrasi, nasionalisme, dan puncaknya mereka mengadopsi perundang-undangan dari Barat. Alih-alih meraih kemajuan, umat Islam justru mengalami kemunduran di segala bidang dan puncaknya adalah sikap diamnya kaum muslimin saat khilafah yang merupakan pelindung mereka dihancurkan pada tanggal 3 Maret 1924 M.

Menurut Syaikh Taqiyuddin an Nabhani awal kelemahan pemahaman Islam ini karena umat Islam mulai mengabaikan bahasa arab. Beliau menyatakan:

وسبب هذا الضعف هو فصل الطاقة العربية عن الطاقة الإسلامية حين أهمل أمر اللغة العربية في فهم الإسلام

Penyebab kelemahan pemahaman Islam ini adalah pemisahan potensi bahasa arab dan potensi agama Islam, yaitu ketika bahasa arab mulai diabaikan dari pemahaman Islam (Mafahim hizb at-tahrir hal. 3).

Walhasil, jika kita ingin membangkitkan umat Islam saat ini maka potensi Islam dan potensi bahasa arab mestilah diintegrasikan. Karena bahasa arab adalah modal dasar untuk memahami Islam dengan benar serta modal dasar untuk menggali hukum Islam (istbathul ahkam) terhadap persoalan kontemporer yang dialami umat manusia.

Bahasa Resmi Daulah Khilafah

Bahasa arab adalah bahasa resmi daulah khilafah. Dalam kitab muqaddimah dustur aw al asbaabu almujibatu lahu, pada pasal ke-8 disebutkan:

اللغة العربية هي وحدها لغة الإسلام, وهي وحدها اللغة التي تستعملها الدولة

Bahasa arab adalah satu-satunya bahasa Islam, dan bahasa arab adalah satu-satunya bahasa yang akan digunakan daulah khilafah (muqaddimah dustur aw al asbaabu almujibatu lahu al qasmul awwal hal. 36).

Karena itulah seluruh program pendidikan dan penyiaran (seperti televisi Negara) yang dilakukan oleh Negara khilafah wajib menggunakan bahasa arab. Kecuali dikhawatirkan terjadi kesalahpahaman ditengah masyarakat maka untuk sementara waktu Negara boleh menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh rakyatnya.

Sebagai calon warga Negara khilafah yang baik sudah semestinya sejak sekarang kita mempersiapkan diri untuk menyongsong dan menyukseskan setiap program yang akan dilaksanakan Negara khilafah. Ingat! Kita tidak hanya sedang berupaya menegakkan khilafah, setelah itu bubar dalam sehari. Tetapi pasca tegaknya khilafah juga mesti kita siapkan. Jika “soft ware” tegaknya khilafah sudah kita siapkan. Kita sebagai ‘driver/user’ soft ware tersebut juga harus bisa mengoperasikannya. Kitalah yang akan mendidik umat sekarang dan nanti saat khilafah berdiri. Dan bahasa pengantar pendidikan pada masa khilafah nanti adalah bahasa arab. Ayo bersemangat untuk mempelajari bahasa arab seiring dengan semangat kita untuk menjemput nashrullah tegaknya Khilafah.

Bahasa Penduduk Syurga

Siapa yang tidak ingin masuk surga. Preman, koruptor, mafia saja ingin masuk surga. Dan ketahuilah wahai saudaraku, ternyata bahasa percakapan penduduk surge adalah bahasa arab. Sebagaimana diberitakan Nabi saw.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:أُحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلاثٍ: لأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَكَلامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ

Dari Ibnu ‘Abbas ra. Nabi saw. Bersabda: Cintailah bahasa arab, Karena 3 alasan: karena aku dari bangsa arab, al qur’an berbahasa arab, dan percakapan/bahasa penduduk syurga (menggunakan) bahasa arab (HR. Ath-Thabrani dan al-Hakim)

Dengan hadist di atas seakan-akan Nabi saw. Ingin menyampaikan bahwa salah satu kunci masuk surge adalah dengan mencintai bahasa arab. Karena dengan cinta bahasa arab, kita akan sungguh-sungguh mempelajarinya dengan istiqomah tentunya. Buahnya adalah iman kita akan kokoh, pemahaman kita terhadap al-qur’an dan sunnah menjadi benar, dan akhirnya amal kita juga benar. Saat itulah kita layak dan pantas mendapat ridho dari Allah SWT dan sudah tentu kita pantas mendapat balasan dari-Nya dengan syurganya yang indah. Dan didalamnya kita bercakap-cakap dengan bahasa arab. Allahumma nas’aluka ridhoka wal jannah. Amiin ya mujibassailin

Banjarmasin, 25 Juli 2011

Wahyudi Ibnu Yusuf

3 komentar:

UGY mengatakan...

al-maqolah al-jayyidah.....min fadlik asta'dzin littashwir.....

Anonim mengatakan...

saya mahasiswi di salah satu institut negeri di surabaya, kebetulan saya jurusan bahasa dan sastra arab.,
saya ingin bertanya, bagaimana cara agar saya mudah untuk menguasai bahasa arab., sedangkan saya sama sekali tidak punya basic di bidang ini.,??
Sekian dan TerimaKasih.,

Urip Hidayat XI.TI.1 mengatakan...

Anonim: belajar nahwu shorof kitab ajjurumiyah dan kailani