Sabtu, 19 Februari 2011

Tafsir Surah al anfal 65-66

Assalamu ‘alaikum Mohon dijelaskan tafsir surah al anfal ayat 65-66. Mengapa perbandingan pada ayat 65 dengan 66 berbeda? Apa yang dimaksud dengan “kelemahan” pada ayat 66. (Hendra, Banjarmasin) Jawab Memang benar bahwa Allah SWT telah memberikan perbandingan antara kaum mukminin dengan orang-orang kafir dalam peperangan dengan perbandingan yang berbeda. Sebagaimana firman Allah: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ (65) الْآَنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِئَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ (66) Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. alAnfal [8]: 65-66) Pada kedua ayat di atas terdapat perbandingan yang berbeda. Pada ayat 65 Allah menyatakan perbandingan antara kaum mukminin yang sabar dengan orang-orang kafir adalah 1: 10 sedangkan pada ayat 65 perbandingannya adalah 1: 2. Dengan kata lain Allah menurunkan beban perbandingan kaum mukminin dengan orang-orang kafir. Awalnya, setiang orang yang beriman dituntut untuk menghadapi 20 orang kafir, selanjutnya Allah menurunkan tuntutan, yaitu setiap orang yang beriman menghadapi 2 orang kafir. Menurut mayoritas mufassirin menyatakan bahwa ayat 66 menasakh (menghapus) ayat 65. (tafsir al qur’anil ‘adzim I ibni katsir 4/87, ruhul ma’ani fi tafsiril qur’anil adzim 7/ 131 ). Mengapa Allah memberikan keringanan kepada kaum mukminin? Jawabnya adalah karena kesulitan yang dialami oleh kaum muslimin saat Allah mewajibkan setiap mereka menghadapi 20 orang kafir dalam peperangan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Ibnu Katsir dengan mengutip pendapat Imam Ibnu ‘Abbas (tafsir al qur’anil ‘adzim I ibni katsir 4/87). Dengan kata lain Allah mengetahui kelemahan yang dialami kaum mukminin, sebagaimana yang dinyatakan Allah “ Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan”. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang dimaksud “kelemahan” pada ayat 66 di atas? Sebagian ulama tafsir menjelaskan bahwa maksud kelemahan dalam ayat di atas adalah semakin lemahnya fisik dan semakin tuanya kaum mukmin atau kondisi yang semisal dengan keduanya, bisa juga mereka lemah karena lemahnya pandangan dan keistiqamahan mereka (Ruhul ma’ani fi tafsiril qur’anil adzim 7/ 131. Sebagian mufassirin yang lain menyatakan lemahnya mereka disebabkan semakin banyaknya jumlah kaum muslimin pada saat itu. (Ruhul ma’ani fi tafsiril qur’anil adzim 7/ 131, at tafsir al munir fil aqidah wal syari’ah wal manhaj 10/59 ). Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam surah at taubah ayat: 25 لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. (QS: at Taubah [9]: 25) Ayat ini turun pada saat kaum muslimin hampir mengalami kekalahan dalam perang Hunain. Padahal jumlah mereka saat itu mencapai 12.000 pasukan (10.000 pasukan yang baru menaklukan kota Makkah, ditambah 2000 pasukan dari suku Quraisy yang baru masuk Islam). Demikianlah kita mesti mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Bahwa kemenangan tidak semata ditentukan oleh banyaknya jumlah. Tetapi juga mesti menjadi perhatian kita keimanan kita, keberserahan diri kita kepada Allah dan memastikan setiap amal kita sesuai dengan yang diminta oleh Allah SWT. Demikian pula dalam perjuangan menegakkan hukum-hukum Allah dalam bingkai khilafah. Kita mesti senantiasa menjaga keimanan kita, memaksimalkan setiap usaha disertai dengan tawakkal kepada Allah. Karena tegaknya khilafah adalah nashrullah (pertolongan Allah), sementara pertolongan Allah hanya akan turun kepada hamba-hambanya yang layak mendapatkan pertolongan. Allah berfirman: كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS: al Baqarah [2]: 249) Wallahu ‘alam Yogyakarta, 13 Rabi’ul awwal 1432 H/ 16 Februari 2011 Wahyudi Abu Syamil Ramadhan

13 komentar:

mademoisellejay mengatakan...

tumpang tanya, ayat 65 dan 66 surah alanfaal ini turun sewaktu perang apa? Jazakallah

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,jazakallahuminna waminkum.
kalau saya tidak salah, Surat itu turun sewaktu perang badar.

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, terimakasih admin yang sudah memberikan jawaban tentang surat al-anfaal ayat 65-66, kebetulan saya lagi baca Alqur'an sekaligus terjemahannya, jadi pas nemu ayat ini saya kebingungan dengan maksudnya. Dan Alhamdulillah saat baca Artikel ini saya nemu jawabannya.

Unknown mengatakan...

Numpang ya, kalau ada yang ingin tahu tentang perang badar, perang uhud, Tanda-tanda kedatangan imam mahdi atau lain-lainnya buka aja,mosokasi.blogspot.com

Unknown mengatakan...

What

Unknown mengatakan...

Knapa diayat 65 1:10.dan diayat 66 1:2.
Knpa alloh di ayat 66 baru mengetahui kaum muslimin melemah.
Bulan kah seharusnya alloh sudah tau sebelum mnyuruh untuk berperang.
Bukan kah alloh itu maha tau segala nya

Unknown mengatakan...

Kalau itu memang kehendak Allah..jnganlah 1:20 atau 1:2..1:1jt orng aj,,kalau Allah berkenan psti musuh di kalahkan..lha yg berperang karna ada Kuasa Allah..yg jelas Allah berkenan kpda umatNya yg jalan hidupnya layak..hehe..Allah Allah itu Maha Tau,Maha Adil..dan Maha di atas segalanya (Esa)..Allah kuasa melakukan segala perkara..yg sy tau dr situs yordania..nabi mohammad memang kalah waktu itu (dlm perang)lalu mundur..padahal kalau Allah menghendaki dan menyertai..wow tiada yg mustahil bagi Allah.

Unknown mengatakan...

Bisa disimpulkan bahwa alla telah gagal memberi kemenangan dan gagal mengetahui kelemahan umat mukmin. Pertanyaannya : kenapa allah gagal memberi kemenangan dan gagal mengetahui kelemahan mukmin ??? Bukan kah dia allah ???

Unknown mengatakan...

Setuju

Unknown mengatakan...

Intinya alloh baru tahu kelemagan umatnya saat sdh perang dan dia merevisi

Anonim mengatakan...

1:20 yakni padukan muslim elit, 1:2 Allah menyemangati kaum muslim baik tua maupun wanita yg sama sekali tdk memiliki ilmu perang.

... mengatakan...

Karena saat diturunkanya ayat 65 kaum muslimin diwajibkan membunuh 10 orang, dan kaum muslimin merasa keberatan akan hal itu karena itulah allah menurunkan ayat yang ke 66 karena kelemahan mereka, oleh karena itu mereka diberikan keringanan

Anonim mengatakan...

Allah cuma memberitahu di ayat 65 klw ada satu orang yg sabar baik secara iman, mental dan fisik mka dgn bantuan Allah dia bs mengalahkn 10 orang, tp di antara pasukan yg terdiri dari berbagai orang tentu beda2 dari segi iman, mental dan fisik...mgkn ada yg baru masuk islam, dan tdj semuany sekelas umar bin khatab, maka utk mereka di ayat 66 diberi keringanan, klahkn 2 sj...sungguh Allah tdk membebani seorang hambaNya melainkan sesuai kesanggupan...dan ini kisah real kehidupan, tdk slma mukjizat harus hadir, perlu usaha dr manusia ny sesuai kesanggupanny...