Assalamu
‘laikum. Kepada siapakah khitbah (pinangan) disampaikan? Kepada ahkwat yang
khitbah ataukah orang tuanya? (Mispansyah, Banjarmasin)
Jawab
Wa
‘alaikum salam
Secara
fikih khitbah dapat disampaikan kepada akhwat yang dikhitbah maupun pada orang
tuanya. Berikut ana kutipkan beberapa pendapat ulama.
1. Kitab Al
khitbah ahkamun wa adaabun oleh Syaikh Nida Abu Ahmad hal. 1 dengan
mengutip kitab
Mugni al muhtaj 3/135
- بكسر الخاء:- وهى طلب المرأة للزواج.
-
فمعناها شرعاً:- هو التماس الخاطب النكاح من المخطوبة أو من وليها.
Khitbah
secara bahasa (dengan mengkasrahkan kha) maknanya adalah mengajak wanita untuk
menikah. Sedangkan makna syari’nya adalah permintaan orang yang mengkhitbah kepada
yang dikhitbah (calon istri) atau kepada walinya
2.
Kitab Fiqhul islam wa adillatuhu oleh al
ustadz Wahbah az Zuhaili juz 9 hal.3
الخطبة:
هي إظهار الرغبة في الزواج بامرأة معينة، وإعلام المرأة وليها بذلك.
فإن وافقت المخطوبة أو أهلها، فقد تمت الخطبة بينهما
فإن وافقت المخطوبة أو أهلها، فقد تمت الخطبة بينهما
Khitbah
adalah menampakan kecenderungan untuk menikah pada wanita tertentu dan
disampaikan pada wanita yang bersangkutan atau pada walinya. Jika wanita
yang dikhitbah atau keluarganya menyetujui maka telah sempurnalah khitbah
antara keduanya…
3. Kitab an
Nizham al ijtima’I hal 117 oleh Syaikh Taqiyuddin an Nabhani
أما
المخطوبة التي لم يجرِ عقد نكاحها بعد، فإنه ينظر فيها، فإن كانت قد أجابت
الخاطب إلى خطبته هي أو وليها، أو أذنت لوليها في إجابته أو تزويجه، سواء أكان
ذلك صراحة أم تعريضاً، فهذه يحرم على غير خاطبها خطبتها
Adapun
tentang wanita yang dilamar dan belum pernah menikah, maka perlu diperhatikan
sebagai berikut, apabila seorang wanita telah menerima lamaran, atau melalui
walinya, atau telah diijinkan walinya untuk menerima lamaran atau menikahinya,
baik hal itu dilakukan dengan cara terang-terangan maupun isyarat, maka dilarang
bagi laki-laki lain untuk melamarnya.
Wallahu
‘alam bishawab, semoga bermanfaat
Yogyakarta,
Senin, 19 Juli 2010 pukul 08.19 WIB
Akhukum
Wahyudi Abu Syamil Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar