Minggu, 09 Oktober 2011

HANYA DENGAN KHILAFAH PALESTINA AKAN MERDEKA


Pendahuluan
Setelah melalui perdebatan dan tarik ulur yang cukup alot, termasuk ancaman penghentian bantuan dari AS , akhirnya Mahmoud Abbas , Pemimpin otoritas Palestina mengajukan permohonan pengakuan kemerdekaan Palestina pada Sidang Umum PBB (23/9/2011). Tidak hanya itu Mahmoud Abbas juga ‘mengemis’ agar Palestina diterima menjadi anggota PBB yang ke-194. Meski dibayang-bayangi veto dari negara pimpinan Barack Obama, dukungan mengalir dari 126 negara-negara anggota tetap DK PBB, negara-negara arab, tidak terkecuali Indonesia. Dalam siaran pers, Kamis (15/9), Menlu Marty Natalegawa menyatakan: “…Indonesia akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan masuknya Palestina menjadi anggota PBB”. Tulisan ini mencoba memotret dan mengetahui keefektifan perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan melalui jalur diplomasi dan menemukan solusi komprehensif lagi efektif bagi masalah palestina.
Jalan Buntu Jalur Diplomasi
Pada Sidang Majelis Umum PBB 23 September 2010 Obama menjanjikan Palestina akan diterima dalam keanggotaan PBB. Dia menyatakan: “Bila kita berkumpul lagi di sini tahun depan, sudah ada kesepakatan mengenai suatu anggota baru Perserikatan Bangsa-Bangsa--negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, hidup berdampingan secara damai dengan Israel." Selain maneuver politik untuk meningatkan popularitas Mahmoud Abbas dimata rakyat Palestina, nampaknya bualan dari si pembohong besar inilah yang menjadikan pimpinan otoritas Palestina ini masih menaruh harapan bagi kemerdekaan rakyat palestina melalui jalur diplomasi.

Namun apa sikap AS sekarang? Seperti biasanya si pembohong besar Obama kembali berbohong. Alih-alih menepati janjinya. AS mengancam akan menghentikan bantuan dana sebesar 200 juta dolar AS jika Palestina tetap ngotot ingin menjadi anggota PBB. AS juga telah melobi lebih dari 70 negara untuk menentang pengakuan Palestina di PBB. Mereka beralasan hal ini akan menimbulkan ketidakstabilan di kawasan. AS beranggapan pengakuan negara Palestina dari PBB baru bisa terjadi setelah adanya kesepakatan dengan Israel, termasuk mengenai isu perbatasan. AS bersikukuh melanjutkan perundingan perdamaian kedua negara, nyatanya perundingan mandek karena Israel melanggar kesepakatan tidak membangun pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Seperti biasanya juga AS berencana menggunakan hak vetonya. Perdana menteri Israel benyamin Netanyahu mengungkapkan, "Upaya Palestina untuk meraih dukungan dari PBB akan gagal, setelah Amerika Serikat (AS) berniat untuk memveto dukungan itu," jelas Netanyahu seperti dikutip MENAFN, Senin (19/9/2011). Tercatat sejak tahun 1972 sampai tahun 2009, sudah lebih dari 68 resolusi PBB yang berhubungan dengan eksistensi Israel di Palestina diveto Amerika.

Semestinya para penguasa kaum muslimin belajar dari sejarah agar tidak terjatuh pada lubang yang sama. Tapi kenyataannya mereka telah terjatuh pada lubang yang sama, tidak hanya dua kali tapi sudah berulang kali. Semestinya mereka sadar bahwa PBB tidak lebih sebuah alat untuk memuluskan kepentingan-kepentingan sekelompok negara. Semestinya mereka sadar bahwa PBB adalah ‘bidan’ yang melahirkan Negara Isreal sekaligus yang ‘mengaborsi’ hak rakyat Palestina.

Tentu kita tidak akan pernah lupa, bahwa pada 29 September 1947, PBB mengeluarkan resolusi nomor 181 yang kemudian menjadi titik awal legitimasi Israel atas hak tanah Palestina. PBB membagi Palestina menjadi dua wilayah; antara Yahudi dan Arab. Resolusi yang sangat tidak adil karena mempersilahkan maling mencaplok kue pemiliknya dengan membagi dataran suci itu antara 43% bagi muslim Palestina dan 53% untuk bangsa bengis Yahudi. Dan dari Resolusi PBB No. 181 itulah mereka mengantarkan David Ben Gourion untuk memproklamirkan negara Yahudi dengan Ideologi zionisme sebagai asasnya pada 14 Mei tahun 1948.
PBB adalah satu-satunya lembaga yang gemar mengoleksi resolusi. Ya sekali lagi, resolusi! Resolusi yang hanya bisa mengecam, mengkritik, mengutimatum Zionis Laknatullah tanpa ada realisasi berarti. Seperti Resolusi 106: The Palestine Question (29 Maret 1955) yang 'mengutuk' serangan israel untuk Gaza. Resolusi 111 yang 'mengutuk' Israel karena serangan di Suriah yang menewaskan lima puluh enam orang". Resolusi 162yang 'mendesak' Israel untuk mematuhi keputusan PBB". Atau Resolusi 237 yang lagi-lagi hanya meminta Israel untuk mengizinkan kembalinya pengungsi Palestina tahun 1967 dan masih banyak lagi. Maka melihat resolusi-resolusi itu Israel tetap bergeming.
Melanggar relosuli PBB bagi Israel adalah hal yang remeh. Jangankan resolusi buatan manusia hukum Allah saja yang jelas-jelas hukum tertinggi di muka bumi mereka langgar bahkan para Nabi utusan Allah pun mereka tidak segan untuk membunuhnya. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَيَقْتُلُونَ الَّذِينَ يَأْمُرُونَ بِالْقِسْطِ مِنَ النَّاسِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih". (QS. Ali ‘Imran [3]: 21)
Berharap pada PBB tidak lebih seperti berharap belas kasihan pada pimpinan mafia saat ada anggota mafia tersebut merampas hak dan kehormatan kita. Jelas mereka tetap tidak akan bergeming. Karena telah jelas kebencian dari mulut-mulut mereka, dan kebencian yang ada di dada-dada mereka lebih besar lagi. Allah berfirman:
قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآَيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya (QS: Ali ‘Imron [3]: 118
Haram Hukumnya bergabung dalam PBB
Dalam kitab muqaddimah ad-dustur aw al- asbaabu al-mujibatu lahu pada bagian yang kedua pada pasal yang ke-191 disebutkan:
المنظمات التي تقوم على غير أساس الإسلام، أو تطبيق أحكام غير أحكام الإسلام، لا يجوز للدولة أن تشترك فيها، وذلك كالمنظمات الدولية مثل هيئة الأمم، ومحكمة العدل الدولية، وصندوق النقد الدولي، والبنك الدولي. وكالمنظمات الإقليمية مثل الجامعة العربية
(Pada) organisasi-organisasi yang berdiri dengan asas yang tidak Islami atau menerapkan hukum yang tidak Islami maka Negara khilafah tidak boleh bergabung di dalamnya. Baik organisasi-organisasi internasional seperti PBB, Pengadilan Internasional, IMF, Bank Dunia, maupun organisasi-organisasi regional seperti Liga Arab. (Muqaddimah ad-dustur aw al- asbaabu al-mujibatu lahu juz 2 hal. 210-211)
Mengapa haram bergabung dengan oranisasi-organisasi semacam ini? Karena organisasi ini berasaskan ideologi dan sistem kapitalislisme yang kufur. Terlebih organisasi-organisasi ini hanyalah alat yang digunakan oleh Negara-negara besar untuk melanggengkan kepentingan politik-ekonomi mereka. Bergabungnya negeri muslim kedalam lembaga seperti ini adalah langkah untuk memuluskan tercapainya kepentingan mereka. Jelas hal ini adalah sesuatu yang dimurkai Allah SWT, karena Allah saja tidak pernah memberikan jalan kepada orang kafir untuk menguasai orang-orang beriman. Allah berfiman:
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا
dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman (QS: An-Nisa [4]:141)
Lafazd sabiila dalam ayat di atas berupa isim nakirah. Sedang ayat ini di awali dengan huruf lan (huruf nashab yang berfungsi menafikan). Dalam kaidah penafsiran al-quran disebutkan:
إذا وقعت النكرة في سياق النفي أو النهي أو الشرط أو الاستفهام دلت على العموم
jika isim nakirah terletak pada susunan penafian, larangan, syarat, atau tanya maka isim nakirah tersebut menunjukkan konotani umum. (Qawa’idul hisan fi tafsiril qur’an karya Syaikh Abdurrhaman as sa’di hal. 9)
Lafadz sabiila dalam ayat di atas adalah lafazd umum. Sehingga jalan apapun yang dapat menghantarkan pada penguasaan orang kafir terhadap kaum muslimin hukumnya haram.
Dalil lain haramnya berharap pada PBB adalah firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?" (QS An Nisaa':144)
Jihad dan Khilafah Solusinya
Solusi bagi masalah Palestina bukanlah dengan mengemis kemerdekaan pada PBB atau AS . Apalagi pelanggaran terhadap puluhan resolusi PBB sejatinya menunjukkan bahwa Israel dan pendukungnya AS hanya mengerti bahasa perang. Maka jihad akbar adalah jawaban atas sikap bebal dan congkak yang dipertontonkan keduanya. Jihad adalah afdholul ‘amal sekaligus solusi jitu untuk mengembalikan kedaulatan bumi mi’raj ini.
Sudah semestinya para penguasa kaum muslmin memiliki sedikit keberanian untuk mengirimkan tentaranya dan persenjataan militer yang mereka miliki untuk memusnahkan bangsa keturunan kera, Yahudi laknatullah. Jika AS berada di kubu Israel maka yakinlah dengan pertolongan Allah dan potensi yang besar yang Allah berikan kepada negeri-negeri kaum muslimin. Kekuatan militer negeri-negeri muslim jika digabungkan hampir mencapai 6 juta personil atau 1/2 juta lebih banyak daripada yang dimiliki anggota tetap dewan keamanan PBB. AS yang bertindak sebagai polisi dunia hanya memiliki 1,5 juta personil militer aktif, Rusia 1 juta, Cina 2 juta, dan 2 anggota permanen Dewan Keamanan PBB lainnya yaitu Prancis dan Inggris masing-masing hanya memiliki kurang dari ½ juta personil militer aktif.
Selain itu, dunia Islam memegang monopoli cadangan minyak dunia, yakni sekitar 72% dari cadangan minyak dunia. Sehingga dengan potensi ini saja, cukup dengan embargo minyak maka jet-jet tempur milik AS akan mogok, tank-tank mereka tidak dapat beroperasi, dst.
Namun jika kalian engan mengobarkan jihad, maka kami akan mengobarkan ‘jihad’ untuk menggantikan kalian dengan seorang pemimpin yang dibaiat umat untuk menerapkan syariat Islam dan mengobarkan jihad untuk membebaskan negeri-negeri Islam. Dialah khalifah dengan sistem khilafah. Khilafah yang akan berdiri dalam waktu yang tidak lama lagilah yang akan menhimpun segenap potensi yang dimiliki negeri-negeri Islam. dengan demikian khilafah akan menjadi Negara adidaya dalam waktu yang singkat. Dan mengenyahkan bangsa Israel hanya soal waktu saja . Nabi bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلَهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ وَرَاءَ الْحَجَرِ أَوْ الشَّجَرَةِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kalian memerangi orang-orang Yahudi, kaum muslimin akan memerangi mereka sehingga ada seorang yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, lalu batu atau pohon tersebut berkata; 'Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini ada seorang yahudi bersembunyi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia, ' kecuali pohon gharqad, karena ia adalah pohon yahudi." (HR. Ahmad no. 9029)
Dan palestina akan menjadi negeri yang damai bahkan menjadi salah satu kota yang menjadi pusat Negara khilafah. Ibn Hawalah menuturkan bahwa Rasulullah saw. pernah berkata:
لَتُفْتَحَنَّ لَكُمْ الشَّامُ ثُمَّ لَتُقْسَمَنَّ لَكُمْ كُنُوْزُ فَارِسِ وَالرُّوْمِ وَلَيَكُوْنَنَّ ِلأَحَدِكُمْ مِنَ الْمَالِ كَذَا وَكَذَا حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لِيُعْطَى مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَتَسَخَطَهَا ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِى فَقَالَ يَا اِبْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ اْلأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ أَتَتْ الْزَلاَزِلُ وَالسَّلاَسِلُ وَاْلبَلاَبِلُ وَالْفِتَنُ وَاْلأُمُوْرُ اْلعِظاَمُ وَالسَّاعَةُ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ إِلَى رَأْسِكَ
“Sungguh Syam akan ditaklukan untuk kalian. Kekayaan Persia dan Roma akan dibagikan kepada kalian. Kemudian salah seorang dari kalian akan memiliki harta begini dan begini hingga salah seorang akan diberi harta seratus dinar, tetapi ia marah karenanya.” Kemudian Beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan bersabda, “Jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan (Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada tanganku ini dari kepalamu.” (HR Ahmad, Abu Dawd, ath-Thabrani, al-Hakim, al-Baihaqi dan adh-Dhiya).
Al Faqiir ila Allah Wahyudi Abu Syamil Ramadhan
Banjarmasin, 9 Oktober 2011

Tidak ada komentar: