Kamis, 16 Juni 2011

Dzikir Selah Shalat fardhu


Berdzikir Setelah Shalat Fardhu dengan Suara Jahar
Boleh menjaharkan suara pada pada saat berdzikir setelah shalat fardhu, namun tidak boleh berlebihan. Diantara dalilnya adalah, Ibnu ‘Abbas menyatakan:
أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنْ الْمَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ
bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu 'Abbas mengatakan, "Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai dari shalat itu karena aku mendengarnya." (HR. Bukhari no. 796, Muslim no. 919)

Imam Nawawi saat mengomentari hadist ini menyatakan:”hadist ini dalil yang digunakan oleh sebagian salaf bahwa mengangkat suara dengan takbir dan dzikir setelah shalat fardhu hukumnya sunnah… menurut Imam Asy Syafi’ie boleh Imam dan makmum menjaharkan bacaan dzikir setelah shalat fardhu untuk mengajarkan cara berzikir, jika telah mahir setelah itu dengan dzikir sirr (tidak dengan meninggikan suara)”. (Syarah an Nawawi ‘ala Muslim 2/360)

Pengarang kitab Ihkamu al ahkami syarah umdatul ahkam saat mensyarah hadist ini menyatakan: hadist ini menjadi dalil bolehnya menjaharkan dzikir sesudah shalat, demikian pula takbir (sebagai dzikir khusus). (Ihkamu al ahkami syarah umdatul ahkam 2/16)

Adapun yang dilarang dari meninggikan suara saat berdzikir adalah berlebihan dalam meninggikan suara. Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ فَذَكَرَ مِنْ هَوْلِهِ فَجَعَلَ النَّاسُ يُكَبِّرُونَ وَيُهَلِّلُونَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ
Dari Abu Musa ia berkata; Suatu saat kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, lalu kami melewati suatu lembah -ia kemudian menyebutkan kedahsyatannya- orang-orang pun bertakbir dan bertahlil (dengan suara keras), maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, pelankanlah suara kalian saat berdo'a dan bertakbir." Namun mereka tetap mengangkat suara mereka, maka beliau pun bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidaklah berdo'a kepada Tuhan yang tuli, tidak pula ghaib, sesungguhnya Dia bersama kalian." (HR. Ahmad)
Hal lain yang harus diperhatikan adalah jangan sampai dzikir menyebabkan orang yang masih shalat terganggu.
Yogyakarta, 14 Rajab 1432 H/ 16 Juni 2011
Abu Syamil Ramadhan

Tidak ada komentar: