Kata
ad-dien (الدين)dalam al qur’an memiliki beberapa makna, antara lain:
1.
Pembalasan, seperti dalam surah al
fatihah ayat 4. Allah berfirman:
مالك يَوْمِ الدين
Yang
menguasai di Hari Pembalasan
Dalam
tafsir Jalalain disebutkan:
{ مالك يَوْمِ الدين } أي الجزاء وهو يوم
القيامة
Yang
dimaksud yaumuddin adalah hari
pembalasan yaitu hari kiamat
2.
Tradisi/undang-undang,
seperti dalam surah Yusuf ayat 76.
فَبَدَأَ بِأَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ
وِعَاءِ أَخِيهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِعَاءِ أَخِيهِ كَذَلِكَ كِدْنَا
لِيُوسُفَ مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ فِي دِينِ الْمَلِكِ إِلَّا أَنْ
يَشَاءَ اللَّهُ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ
عَلِيمٌ
Maka
mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung
saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung
saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut
Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah
menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas
tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.
Pengarang
kitab Tafsir jalalain menyatakan:
{ فِى دِينِ الملك } حكم ملك مصر لأنّ جزاؤه عنده الضرب وتغريم
مثلي المسروق لا الاسترقاق
Dienul
malik adalah ketentuan raja Mesir, karena hukuman bagi
pencuri menurut undang-undang raja Mesir ialah dipukuli dan dikenai denda
sebanyak dua kali lipat harga barang yang dicurinya, bukan dijadikan sebagai
budak
3.
Agama. Kata ad dien dengan makna
agama dapat kita dapat dari beberapa ayat berikut:
a.
Surah al baqarah ayat 217. Allah SWT
berfirman:
وَلَا
يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ
كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ
وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa
yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran,
maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Dalam
tanwirul miqbas min tafsiri ibnu ‘abbas dijelaskan bahwa makna dari
agama kalian masudnya adalah dari Islam ({ عَن دِينِكُمْ } الإسلام).
b.
Surah ali ‘Imran ayat 19, Allah
berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ
الإسْلامُ
Sesungguhnya agama yang diridhai adalah Islam
Mengomentari ayat ini Imam Abu
Muhammad al Husin bin Mas’ud al Baghawi dalam kitab Ma’alimut tanziil
menyatakan:
{ إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ } يعني الدين المرضي
الصحيح
Yaitu agama yang diridhai lagi
shahih
c.
Surah ali ‘Imran ayat 83, Allah
berfirman:
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ
يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا
وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Maka
apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan
Pengarang
kitab tanwirul miqbas min tafsiri ibnu ‘abbas menyatakan:
{ أَفَغَيْرَ دِينِ الله } الإسلام
Dinullah adalah al Islam
d.
Surah
ali ‘Imran ayat 85 Allah SWT menyatakan:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ
الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Mengomentari ayat ini pengarang kitab Aisaru at
tafasiir, Syaikh Abu Bakar al Jaza’I
menyatakan:
فإن
الله تعالى يقرر أن كل دين غيره الاسلام باطل ، وان من يطلب ديناً غير الاسلام
ديناً فلن يقبل منه بحال ويخسر في الآخرة خسراناً كبيراً
Sesungguhnya Allah SWT menetapkan bahwa seluruh agama
selain Islam adalah batil. Dan jika ada orang yang mencari agama selain agama Islam
maka ditolak darinya dan mengalami kondisi yang benar-benar merugi.
e.
Firman
Allah surah al Bayyinah ayat 5.
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Pengarang
kitab tanwirul miqbas min tafsiri ibnu ‘abbas menyatakan:
{ دِينُ القيمة } دين الحق المستقيم لا عوج فيه
Dinul qayyimah adalah agama yang benar lagi lurus tidak
ada kebengkokan padanya
Berdasarkan keterangan di atas,
dapat disimpulkan beberapa hal:
1.
Ad
din adalah makna musytarak yaitu kata yang memiliki banyak arti
2.
Khusus
untuk ad din yang bermakna agama, maka ad din masih menjadi makna yang umum
yaitu agama selama kata ad din menyendiri (mufrad) misalnya pada surah
ali ‘imran ayat 85. Pada ayat ini din disebut dengan isim nakirah yang
berarti berlaku bagi seluruh agama. Oleh karena itulah Syaikh Abu Bakar al Jaza’I menyatakan:
“Sesungguhnya Allah SWT menetapkan bahwa seluruh agama selain Islam
adalah batil”. Redaksi “seluruh agama” menunjukan bahwa penggunaan kata din
berlaku bagi seluruh agama. Termasuk agama selain Islam. Kata ad-din
menjadi makna yang lebih khusus jika menjadi menjadi mudhaf misalnya
pada surah ali ‘imran ayat 83 (dinullah berarti Islam), maupun menjadi man’ut/maushuf
seperti pada surah ali ‘imran ayat 19 (ad din menjadi yang disifati dari kata المرضي). Agama yang
diridhai hanyalah Islam.
Berdasarkan penjelasan diatas maka
kata ad din juga berlaku bagi agama-agama diluar Islam. Meski agama yang benar,
lurus, dan diridhai hanyalah Islam. Oleh karena itulah Syaikh Muhammad bin
Hamid Muhammad Hawari menulis kitab dengan judul al adyaan al muqaranah (perbandingan
agama-agama). Pada halaman 7 menyatakan agama-agama yang pokok ada enam yaitu:
konfusianisme (الكونفوشية), Hinduisme (الهندوسية), Budism (البوذية), Yahudi/Judaism
(اليهودية), Kriatiani (النصرانية), dan Islam (الإسلامية)
Tulisan ini merupakan jawaban atas
pertanyaan ustadz Riduan Safari, S. Sos. MAP
Yogyakarta, Kamis, 5 Dzulhijjah 1431 H/
11 Nopember 2010-11-11
Abu Syamil Ramadhan
الكتاب :
أيسر التفاسير
المؤلف :
أبو بكر الجزائري
{ الدين }
: ما يدان لله تعالى به أي يطاع فيه ويخضع له به من الشرائع والعبادات .
{
الإِسلام } : الإِنقياد لله بالطاعة والخلوص من الشرك والمراد به هنا ملة الإِسلام
الكتاب :
أيسر التفاسير
المؤلف
: أبو بكر الجزائري
{ إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ } يعني الدين المرضي الصحيح
الكتاب :
معالم التنزيل
المؤلف :
محيي السنة ، أبو محمد الحسين بن مسعود البغوي [ المتوفى 516 هـ ]
Berarti
ada agama yang tidak diridahai dan tidak shahih
( الدين )
الديانة و اسم لجميع ما يعبد به الله و الملة و الإسلام و الاعتقاد بالجنان و
الإقرار باللسان و عمل الجوارح بالأركان و السيرة و العادة و الحال و الشأن و
الورع و الحساب و الملك و السلطان و الحكم و القضاء و التدبير ( ج ) أدين و ديون و
أديان و يقال قوم دين أي دائنون
Al mu’jamul wasith
Tidak ada komentar:
Posting Komentar